Scroll ke Atas
Berita Utama

Wahyu Keprabon, Persinggahan Yang Menaungi KPT Brebes

30
×

Wahyu Keprabon, Persinggahan Yang Menaungi KPT Brebes

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Sebagai pusat pemerintahan, Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes diharapkan memiliki kesakralan tersendiri dalam artian mampu mendatangkan keberkahan dan kemakmuran bagi para pekerja dan seluruh masyarakat Kabupaten Brebes. untuk itu sebagai modal dasar kepemimpinan yang dikenal dengan istilah Wahyu Keprabon, dilakukan prosesi penanaman lima pohon yang sarat arti, Rabu (25/1/2023).
Mboyong Wahyu Keprabon dilambangkan dengan menanam 5 buah pohon, terdiri dari 2 pohon beringin putih kanan dan kiri yang melambangkan kebeningan jiwa. Satu buah pohon Sawo Manilo dibagian tengah digambarkan sebagai rakyat dan 2 ringin sungsang di kanan dan kiri dilgambarkan sebagai kewibawaan. Kelima pohon itu, adalah modal dasar untuk duduk menjadi Bupati Brebes. 
Pepohonan tersebut diboyong para Abdi Dalem yang terdiri dari seluruh lapisan masyarakat. Pohon secara berurutan ditanam oleh Pj Bupati, Dandim, Kapores, Kajari Sekda dan Kepala OPD diiringi backsound Seruling darir mastro seruling Maman Rahman Bumiayu.
Penjabat (Pj) Bupati Brebes Urip Sihabudin berharap dengan ditanamnya lima pohon simbol Wahyu Keprabon tersebut, bisa menyerap sifat sifat seperti apa yang tersirat dalam arti pohon tersebut. Yakni sifat kesucian, kebaikan, dan kewibawaan serta seluruh Masyarakat Brebes diberikan keberkahan dan kemakmuran.
Lebih dari itu Urip Berharap menanam pohon menjadi kebiasaan bersama, karena dengan menanam pohon banyak manfaat yang dapat kita rasakan nantinya. Urip tidak memungkiri kalau Kabupaten Brebes belum rindang karena minimnya pepohonan dan terkesan gersang.
“yuk biasakan menanam, tanamlah pohon yang cepat tumbuh dan kalau bisa ya ada nilai ekonominya,” ajak Urip.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kab Brebes drh. Ismu Subroto selaku Ketua Panita menjelaskan, ditanamnya lima pohon simbol keprabon juga disiram dengan air yang diambil dari lima sumber mata air, salah satunya Air Zam Zam yang dibawa langsung dari tanah suci Mekah.
Ismu mengatakan ritual tanam pohon ini sebagai cara nguri-uri budaya Brebes. Para Budayawan Brebes juga menampilkan seni budaya lokal diantaranya seni Karawitan dan Jaipong.
“Mudah mudahan Brebes kedepan bisa menjadi Kota Budaya dan Religius,” ujar Ismu.
Ikut menghibur saat ramah tamah suguhan karawitan PGRI Korwil Brebes dan Karawitan Cilik Pandansari, Paguyangan, Kecapi Seruling dan tarian dari Bantarkawung dan suguhan jajanan khas Brebes.
Turut hadir dalam giat ini Ketua DPRD Brebes Moh Tofiq SSn, Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Perwakilan Forkompimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, dan para Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes serta undangan lainnya.(imam)

Baca Juga :  Sambut Musyran, PRM Talok gelar Jalan Sehat