
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES - Delia Anastasia (21) binti Tabri ibu rumah tangga yang tinggal di Dukuh Kosambi Rt 01/07 Desa Jipang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes Jawa Tengah dua tahin sudah menderita Tumor Ganas dan saat ini kondisi tubuhnya sangat lemah dengan berat badan yang menyusut.
Dia telah didiagnosa mengidap tumor ganas dilengan kirinya terdapat benjolan daging tumbuh sebesar lebih dari bola tenis lapang.
Mirisnya, keluarga maupun suaminya tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakitnya. Sehingga, kondisi Delia semakin memprihatinkan selama dua tahun terakhir ini.
Pawid Muhlisin (24) bin Wasro
sang suami, yang tidak memiliki pekerjaan tetap juga tergolong keluarga tidak mampu di desanya apalagi untuk membiayai pengobatan istrinya itu.
Tampak kondisi Ibu dua anak ini sudah dua tahun lebih menderita tumor ganas dilengannya atau mengalami penyakit (malignant Giant call tumor) saat ini hanya bisa terbaring ditempat tidurnya karena menahan sakit yang dideritanya.
Pawid mengatakan istrinya pernah dioperasi pada tahun di rumah sakit ortopedi prof. dr. Soeharso, Solo yang ditangani langsung oleh dokter Mujahid, Sp.OT dengan diringankan oleh biaya karena memiliki BJS dan sempat sembuh.
Namun setelah dibawa pulang beberapa bulan kemudian benjolan di tanganya tumbuh kembali yang semakin hari semakin membesar sampai hari ini.
Pawid menjelaskan awalnya . penyakit yang diderita istrinya berawal sejak tahun 2019 Delia merasa nyeri dan pegal di beberapa bagian tangannya, sampai akhirnya Delia merasa rasa sakit yang tidak tertahan di bagian tangan kirinya. "Akhirnya kami membawanya ke Puskesmas terdekat, Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan lebih lanjut, Delia dirujuk ke RSU Muhammadiyah Siti Aminah, Bumiayu juga harus di rujuk lagi ke Solo (ortopedi Prof Dr. R. Soeharso)," bebernya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (8/1/2022).
Dijelaskan Pawid kondisi istrinya saat ini hanya terbaring lemah di kamarnya karena Delia masih terus merasakan sakit di tangan kiri nya bahkan kondisinya semakin memburuk sehingga harus menjalani operasi kecil, (biopsi ) dengan Magnetic Resonance Imagine (MRI) dan hanya diberikan obat obatan yang sekedar untuk menahan rasa sakitnya dan disarankan untuk kembali dibawa ke rumah sakit Solo (Ortopedi Prof Dr. R. Soeharso) namun dirinya tidak memiliki biaya padahal kondisi istrinya semakin memburuk saja dan bisa berujung fatal.
Lanjut Pawid dengan kondisi ini pihaknya hanya pasrah dan memohon perhatian dan kepedulian para Dermawan maupun Pemerintah untuk bisa membantu kesembuhan istrinya.
"Kami hanya memiliki BPJS dan saran dokter harus dirujuk kembali ke RS Solo, namun apadaya kami warga tidak mampu untuk membawa istri berobat bahkan untuk memberikan nafkah pada keluarga juga kesulitan pasalnya sejak istrinya sakit sudah tidak melakukan aktivitas apa apa kecuali sehari-harinya menjaga dan melayani istri sakit dan kedua anaknya yang masih balita berusia 1 tahun dan 3 tahun," ungkapnya.
Menurut Pawid terkait biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan istrinya sekitar Rp 25 juta guna bisa menjalani operasi, dan biaya obat, serta kebutuhan lainnya seperti transportasi.
"Kami sangat membutuhkan bantuan para dermawan agar bisa membiayai operasi untuk kelangsungan hidup istri saya padahal Saya dan seluruh keluarga besar sudah berjuang mengumpulkan biaya namun saat ini masih belum terkumpul banyak apalagi saat ini sudah habis terpakai untuk pengobatan selama di rumah," tuturnya.
"Harapan kami dengan adanya kepedulian para dermawan maupun dari pihak Pemerintah istri saya bisa tertolong dan bisa sembuh aamiin," pungkasnya - (yayan/imam)