
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES - Banyaknya praktik perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah menjadi catatan tersendiri bagi dunia pendidikan.
Sebagai upaya untuk mengurangi praktek perudungan di lingkungan sekolah, SMK Muhammadiyah Satu (Mutu) Bumiayu menggelar sosialisasi program pencegahan perudungan dan kekerasan berbasis sekolah (Roots Indonesia) yang dihadiri oleh seluruh guru dan staf karyawan di salah satu ruang SMK setempat belum lama ini. Pada kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber Fasilitator Nasional program Roots Indonesia Rozak.
Dia dalam pemaparannya berpesan kepada para guru dan karyawan yang ada di lingkungan sekolah untuk bersama-sama mengurangi praktik perundungan.
"Jangan beri celah terhadap praktik perundungan, dan ciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan inklusif," katanya.
Dikatakan Rozak dampak dari korban perundungan bisa membuat psikologis siswa terganggu diantaranya tidak percaya diri, menjadi pendiam dan manakala hal ini terus dibiarkan, korban pada suatu saat bisa menjadi pelaku perundungan sehingga korban agar segera mendapat penanganan dengan tepat.
Nur Zaman salah satu guru SMK Mutu Bumiayu mengatakan semakin intensnya media sosial menjadi sebuah tantangan tersendiri karena cyber bullying bisa dengan cepat masuk.
"Kami berharap agar adanya kurikulum anti bullying yang merupakan gerakan Nasional, dan bahkan penerapan kebijakan kota maupun daerah yang ramah anak di seluruh tanah air", harapnya.
Diungkapkan Zaman sebagai seorang pendidik dirinya mengakui bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini harus bisa menerapkan semua itu dalam kehidupan sehari hari di sekolah sehingga guru juga harus mendapat bekal/dilatih untuk memahami apa itu bentuk bully dan bagaimana cara mencegah maupun penanganannya.
Lanjut Zaman perlunya
intervensi secara langsung dari Pemerintah daerah untuk bisa menciptakan limgkungan sskolah yang ideal tanpa terjadi perundungan dan anti kekerasan
"Pemerintah daerah juga harus mempersiapkan bantuan tenaga psikolog ditingkat kecamatan guna memberikan layanan konsultasi ke sekolah manakala terjadi praltik perundungan antar siswa," ujarnya.
Sementara Kepala SMK Mutu Bumiayu Faiz Hanani SPd mengungkapkan orang tua siswa juga harus memiliki tanggaung jawab yang sama untuk menutup celah praktik bullying melalui kegiatan komite sekolah.
"selain guru, para siswa juga harus dilibatkan langsung dalam pelatihan-pelatihan tentang bullying pungkasnya - (imam)